Minggu, 14 Oktober 2018

Lebih Bagus Melebar Atau Mendalam?


Bagi Anda yang memiliki bisnis, perkembangan bisnis merupakan PR tersendiri bagi Anda. Jika memang visi awalnya membangun dan mengembangkan bisnis Anda, sebaiknya dalam jangka panjang atau jangka pendek, Anda harus memiliki perencanaan pengembangan yang riil dan mampu dicapai oleh perusahaan. Baik dari segi kapabilitas maupun tren eksternal yang mendukung.
Lalu, pengembangan seperti apa sih yang baik untuk diambil oleh para pemilik bisnis? Apakah pengembangan dari segi produk, jumlah SDM, kapabilitas produk, pasar atau pengembangan infrastruktur? Jika perusahaan Anda masih terbilang kecil, tentunya bukan masalah karena semua yang menjadi elemen pengembangan sederhana dan jumlahnya tidak banyak. Namun jika perusahaan Anda adalah sebuah manufaktur yang jumlah karyawannya hingga seribu orang, bagaimana? Yang manakah yang akan Anda fokuskan untuk sebuah pengembangan?
Apakah Anda pernah mendegar penguasaan bisnis dari hulu ke hilir? Nah, tren ini disebut sebagai tren pengembangan bisnis secara melebar. Tren pengembangan bisnis pada saat pasca revolusi industri ini mengarahkan para pemilik bisnis untuk menguasai sebanyak mungkin lini bisnis yang berhubungan. Pola pikir mereka saat itu, apabila mereka dapat menguasai bisnis tersebut secara menyeluruh, mereka akan mendapatkan lebih banyak profit karena tidak perlu melalui perantara lain. Bahkan hingga tahun 1990an tren bisnis melebar ini banyak diminati para konglomerat.
Namun perkembangan tren yang terjadi tidak seperti itu. Pengembangan bisnis sekarang lebih mengarah pada arah kedalam. Di mana para pebisnis cenderung memilih untuk fokus pada suatu atau beberapa bidang saja yang ditekuni dan dieksplorasi hingga mampu menciptakan berbagai inovasi tertentu. Hal ini memang tidak luput dari arahan yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia yang “memberi contoh” dan membuktikan melalui Research and Development mereka bahwa menjadi fokus bahkan lebih baik dibanding menguasai semuanya namun tidak ahli di bidangnya. 
Dalam hal ini juga dibuktikan bahwa untuk mendapatkan profit lebih tidak selalu dengan menguasai industri dari hulu hingga hilir, bahkan cost investasi dan waktu bisa jadi lebih besar dibandingkan menjadi fokus pada suatu bidang dan menggali potential profit di dalamnya.
Contohnya saja Coca Cola Company worldwide yang fokus dalam quality control dan pembangunan brandnya. Sedangkan sisanya mereka bekerja sama dengan pihak ke-3 dari material bahan baku hingga pembotolan. Hal ini tentu menjadi pilihan Coca Cola untuk memfokuskan dirinya bukan semata-mata tanpa pertimbangan. 
Dengan begitu, jika kita lebih fokus pada bidang yang dijalankan, tentu selain hasil yang lebih maksimal, resources yang dibutuhkan pun tidak sebanyak jika kita menguasai seluruh bidang. Namun bukan berarti Anda harus memilih pengembangan bisnis mendalam dibandingkan melebar. Sebaiknya Anda perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memilih mana yang harus ditetapkan. Anda dapat mempelajari cara perusahaan-perusahaan di dunia berbisnis, karena dengan begitu Anda tidak perlu repot-repot mengeluarkan beratus-ratus juta untuk research, karena mereka telah melakukannya untuk Anda.
Namun jangan lupakan faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi bisnis Anda, tentu sumber daya dan lingkungan bisnis yang mereka miliki berbeda dengan yang perusahaan Anda miliki. Dan tentu selain mempelajari tren business development berbagai perusahaan lain baik di satu industri maupun di industri yang berbeda, Anda bisa memulai langkah awal dengan membuat daftar keuntungan dan kerugian dari masing-masing opsi pengembangan. Tentu, cara-cara ini dapat lebih dipertanggung jawabkan dibandingkan hanya mengandalkan feeling Anda bukan? Jadi selamat mencoba ya!

Inspired by: Marketing Cappucino http://creasionbrand.blogspot.com/2010/06/bagusnya-melebar-atau-mendalam-yah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar