Bagi
Anda yang memiliki bisnis, perkembangan bisnis merupakan PR tersendiri bagi
Anda. Jika memang visi awalnya membangun dan mengembangkan bisnis Anda,
sebaiknya dalam jangka panjang atau jangka pendek, Anda harus memiliki
perencanaan pengembangan yang riil dan mampu dicapai oleh perusahaan. Baik dari
segi kapabilitas maupun tren eksternal yang mendukung.
Lalu,
pengembangan seperti apa sih yang baik untuk diambil oleh para pemilik bisnis? Apakah
pengembangan dari segi produk, jumlah SDM, kapabilitas produk, pasar atau
pengembangan infrastruktur? Jika perusahaan Anda masih terbilang kecil,
tentunya bukan masalah karena semua yang menjadi elemen pengembangan sederhana
dan jumlahnya tidak banyak. Namun jika perusahaan Anda adalah sebuah manufaktur
yang jumlah karyawannya hingga seribu orang, bagaimana? Yang manakah yang akan
Anda fokuskan untuk sebuah pengembangan?
Apakah
Anda pernah mendegar penguasaan bisnis dari hulu ke hilir? Nah, tren ini
disebut sebagai tren pengembangan bisnis secara melebar. Tren pengembangan bisnis
pada saat pasca revolusi industri ini mengarahkan para pemilik bisnis untuk menguasai
sebanyak mungkin lini bisnis yang berhubungan. Pola pikir mereka saat itu, apabila
mereka dapat menguasai bisnis tersebut secara menyeluruh, mereka akan mendapatkan
lebih banyak profit karena tidak perlu melalui perantara lain. Bahkan hingga
tahun 1990an tren bisnis melebar ini banyak diminati para konglomerat.
Namun perkembangan tren yang terjadi tidak seperti
itu. Pengembangan bisnis sekarang lebih
mengarah pada arah kedalam. Di mana para pebisnis cenderung memilih untuk fokus
pada suatu atau beberapa bidang saja yang ditekuni dan dieksplorasi hingga
mampu menciptakan berbagai inovasi tertentu. Hal ini memang tidak luput dari
arahan yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia yang “memberi
contoh” dan membuktikan melalui Research and Development mereka bahwa menjadi
fokus bahkan lebih baik dibanding menguasai semuanya namun tidak ahli di
bidangnya.
Dalam hal ini juga dibuktikan bahwa untuk mendapatkan profit
lebih tidak selalu dengan menguasai industri dari hulu hingga hilir, bahkan
cost investasi dan waktu bisa jadi lebih besar dibandingkan menjadi fokus pada
suatu bidang dan menggali potential profit di dalamnya.
Contohnya saja Coca Cola Company worldwide
yang fokus dalam
quality control dan pembangunan brandnya. Sedangkan sisanya mereka bekerja sama
dengan pihak ke-3 dari material bahan baku hingga pembotolan. Hal ini tentu
menjadi pilihan Coca Cola untuk memfokuskan dirinya bukan semata-mata tanpa
pertimbangan.
Dengan begitu, jika kita lebih fokus pada bidang
yang dijalankan, tentu selain hasil yang lebih maksimal, resources yang
dibutuhkan pun tidak sebanyak jika kita menguasai seluruh bidang. Namun bukan
berarti Anda harus memilih pengembangan bisnis mendalam dibandingkan melebar. Sebaiknya
Anda perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memilih mana yang harus
ditetapkan. Anda dapat
mempelajari cara perusahaan-perusahaan di dunia berbisnis, karena dengan begitu
Anda tidak perlu repot-repot mengeluarkan beratus-ratus juta untuk research,
karena mereka telah melakukannya untuk Anda.
Namun
jangan lupakan faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi bisnis Anda, tentu
sumber daya dan lingkungan bisnis yang mereka miliki berbeda dengan yang
perusahaan Anda miliki. Dan tentu selain mempelajari tren business development
berbagai perusahaan lain baik di satu industri maupun di industri yang berbeda,
Anda bisa memulai langkah awal dengan membuat daftar keuntungan dan kerugian
dari masing-masing opsi pengembangan. Tentu, cara-cara ini dapat lebih
dipertanggung jawabkan dibandingkan hanya mengandalkan feeling Anda bukan? Jadi
selamat mencoba ya!
Inspired by: Marketing Cappucino http://creasionbrand.blogspot.com/2010/06/bagusnya-melebar-atau-mendalam-yah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar