Rabu, 28 November 2018

Kenapa Branding Penting?



Pernahkah Anda menyadari kalau branding merupakan salah satu faktor yang krusial bagi konsumen dalam memutuskan untuk membeli?
Proses branding adalah upaya untuk membentuk citra dan rasa keterikatan emosional antara konsumen dengan merk produk sertra perusahannya. Upaya tersebut meliputi proses kreatif seperti pembuatan logo, penentuan slogan, mendefinisikan pesan yang mau disampaikan, mengintegrasikan merk dengan bisni, dan berbagai kegiatan kreaftif lainnya yang bertujuan untuk membentuk persepsi konsumen.
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap produk bermutu tinggi atau perusahaan yang bonafid selalu terkait dengan merk yang menarik, unik dan gampang untuk diingat. Dengan kata lain, kebanyakan bisnis-bisnis besar yang sukses berhasil menciptakan proses branding yang mampu menciptakan persepsi pada pelanggan untuk mengasosiasikan sebuah produk atau jasa tertentu terhadap sebuah merk.
Lantas, mengapa branding begitu penting bagi bisnis Anda terutama para pengusaha pemula? Jawabannya ada di tiga poin berikut ini.

1.      Diferensiasi Bisnis

Apapun bisnisnya, kita tidak bisa menghindari yang namanya pesaing. Begitupun dengan munculnya pesaing yang juga bermain dengan produk dan layanan yang sejenis. Oleh sebab itu pelanggan menjadi banyak memiliki pilihan dalam memuaskan kebutuhannya. Munculnya pesaing tersebut menyebabkan konsumen dihadapkan pada banyaknya pilihan. Bisnis yang dijalankan harus bisa bersaing dengan para pesaingnya. Maka dari itu untuk bisa bertahan dalam persaingan harus menjadi berbeda dengan arti lain harus mendiferensiasikan diri dengan pesaing. Di era explosion of choice sekarang ini, mau tak mau Anda harus mendiferensiasikan produk dan merek Anda, kalau tidak dipastikan produk Anda akan mati ditelan pesaing. So, kita mau memilih yang mana? “Diferentiate or die”? Apalagi sekarang sudah memasuki era disrupsi yang membuat bisnis tidak bisa terdiam pada posisi nyaman.


2.      Ciri Khas Tersendiri

Dalam menjalani sebuah bisnis tentu kamu akan menghadapi sebuah persaingan usaha. Untuk itu setiap usaha dituntut untuk memiliki sebuah ciri khas, sebagai pembeda sekaligus identitas. Tapi bukan perkara mudah untuk kamu bisa mempertahankan ciri khas tersebut, apalagi di tengah terpaan menjiplak di sana-sini. Ciri khas bisa Anda ciptakan melalui identitas warna, adanya panggilan khusus untuk pelanggan Anda, kualitas media sosial, serta buatlah konsumen loyal terhadap produk Anda seperti berilah bonus kecil di saat pembelian.

3.      Membangun Animo Pelanggan

Setelah berhasil menciptakan hubungan emosional yang kuat antara merk dengan pelanggan. Hal itu akan menjadi motivasi tersendiri bagi pelanggan untuk secara berkesinambungan terus membeli serta menggunakan produk atau jasa Anda. Inilah hasil yang akan dicapai jika hubungan yang kuat telah terbentuk antara merk dan pelanggan. Mereka akan mengasosiasikan merk Anda sebagai solusi terbaik terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
Nah itu dia ketiga alasan mengapa branding itu penting. So, buat Anda pebisnis khususnya pebisnis pemula, jangan lupa dengan 3 poin di atas ya J

Kenapa Go-Food Menguntungkan?


Di era digital ini, siapa yang tidak kenal Go-Food? Hmm.. rasanya hampir semua orang pernah bahkan sering memakai salah satu fitur aplikasi dari Gojek ini. Go-Food ini sangat menguntungkan khususnya bagi masyarakat perkotaan yang tidak mau repot atau mager membeli makan.
Dan bagi pebisnis kuliner atau yang mau mengembangkan bisnis kulinernya. Sudah saatnya memanfaatkan fitur Go-Food ini untuk mengantarkan pesanan ke konsumen Anda. Dengan bekerjasama dengan Go-Food, para pebisnis kuliner bisa memperoleh banyak keuntungan. Mau tahu apa saja keuntungan yang didapatkan? Simak baik-baik berikut ini.

1.      Jangkauan Pelanggan yang Lebih Luas
Dengan kehadiran fitur Go-Food ini, Anda bisa mempromosikan restoran Anda dengan jangkauan pelanggan yang lebih luas. Hal ini semakin menguntungkan karena tersedia ratusan ribu driver yang siap melayani pesanan kapan saja. Jangan khawatir akan adanya hambatan untuk memproses pesanan online atau khawatir tidak mendapatkan driver. Go-Food akan siap melayani pesanan antar setiap saat.

2.      Promosi Menu Melalui Aplikasi
Bekerjasama dengan aplikasi Go-Food ini, kita bisa menampilkan semua daftar menu yang dijual. Jadi akan secara otomatis menampilkan serta mempromosikan produk yang akan di highlight. Terutama jika resto Anda sedang mengadakan promo, promo dari resto Anda bisa dengan mudah diketahui hanya melalui aplikasi.

3.      Mempermudah Pembeli Menemukan Restoran Kita
Dengan adanya kemajuan teknologi, sudah pasti akan mempermudah aktifitas kita. Begitu pun dengan adanya fitur Go-Food ini. Go-Food akan membantu kita mempermudah pembeli menemukan restoran kita. Terlebih sudah banyak orang yang menggunakan aplikasi ini. Biasanya dengan menjadi partner Go-Food, restoran kita akan secara otomatis masuk ke kategori ‘Near Me” yang artinya para pengguna aplikasi yang berada di sekitar outlet akan dapat dengan mudah melihat restoran pada daftar kategori tersebut.

Layanan Go-Food ini akan semakin penting dalam era digital, dimana masyarakat semakin menutut layanan yang praktis dan cepat. Bagi pengusaha kuliner, Go-Food sebagai layanan food delivery sangat menguntungkan.
So, bagi Anda yang belum memanfaatkan fitur Go Food, segera daftarkan bisnis kuliner Anda sebagai layanan food delivery Anda supaya tidak perlu susah membangun dan memikirkan infrastrukturnya.

Kenapa Kue Artis Bisa Sukses Besar?




Bandung Makuta, Princess Cake, Mamahke Jogja, Bogor Raincake, sebagian dari foodpreneur pasti sudah tidak asing lagi dengan brand-brand tersebut.  Fenomena kue-kue artis ini cepat sekali terkenal bahkan banyak yang rela mengantri untuk mendapatkannya. Terlebih dari seorang artis yang menjadi icon brandnya, para penggemar mereka pun banyak yang langsung membelinya. Selain para penggemar dari artis tersebut, banyak masyarakat  yang juga antusias membeli kue artis ini  hanya karena rasa penasaran.
Terlepas dari hal tersebut, hampir semua orang menyukai makanan manis yang satu ini. Tidak hanya rasanya, kue juga menjadi salah satu bisnis makanan yang memiliki peluang bisnis yang manis. Itulah salah satu hal yang membuat para artis berlomba-lomba membangun bisnis kuliner kue selain menjalani profesi sebagai selebriti.
Peluang bisnis kue artis ini semakin manis karena memanfaatkan kepopuleran dan menjadikan kue tersebut sebagai oleh-oleh khas daerah. Namun, mereka tidak hanya mengandalkan hal itu saja, ada beberapa hal yang wajib dilakukan jika kita mau mendulang kesuksesan dari bisnis kue. Nah, bagi yang berminat membangun bisnis kue, berikut beberapa tips menarik yang mudah dilakukan jika ingin memulai bisnis kue.

1. Branding yang Kuat
Brand sangat penting untuk jenis bisnis apapun, bisa dikatakan brand adalah sebuah identitas dari usaha. Brand yang dimaksud adalah nama, tagline, ciri khas hingga kemasan. Dengan mampu menciptakan brand yang unik dan berbeda, Anda akan mengalami kemudahan dalam memasarkan bisnis kue yang mudah diingat oleh masyarakat.

2. Tersedia Tester Produk
Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar bisa mendapatkan feedback mengenai rasa dan kualitas kue langsung dari orang lain. Jangan sampai Anda sudah terlanjur mengeluarkan uang yang banyak untuk usaha Anda jika pada akhirnya menjadi sia-sia bahkan mengalami kebangkrutan karena Anda tidak melakukan tester produk. Atau cara sederhananya Anda bis amemberikan tester kepada teman-teman atau tetangga sekitar rumah. Jika memang enak, mereka tidak akan ragu mempromosikannya kepada orang lain.

3. Inovasi Rasa yang Unik
Para artis sepertinya sadar dengan kondisi masyarakat yang mudah bosan terhadap suatu produk. Hal ini membuat munculnya berbagai inovasi baru di bisnis kue kekinian itu sendiri. Misalnya saja yang dilakukan artis Prilly Latunconsina dan Laudya Chyntia Bella. Keduanya telah memiliki gerai kue di kota yang berbeda. Namun, mereka membuka gerai baru dengan inovasi rasa dan bentuk kue yang baru.


Tren bisnis kue ini bisa Anda jadikan peluang bisnis nih. Semoga tips di atas bisa membantu dan menginspirasi foodpreneur semua. Semoga bermanfaat.

Kamis, 22 November 2018

The Power of Smile!



Bagi pelaku bisnis khususnya bisnis kuliner, pelayanan yang baik merupakah salah satu hal yang krusial.  Pada artikel kali ini kita akan membahas peran seseorang dalam bisnis kuliner yang berhubungan langsung dengan pelanggan, yaitu waitress. Karena waitress akan memberikan kesan yang baik/buruk tergantung dari pelayanan yang diberikannya.

Oleh karena itu, pelatihan “senyum, salam, sapa” atau yang biasa kita kenal dengan 3S itu sangat penting diterapkan pada para karyawan. Karena secara tidak langsung, dengan pelayanan yang ramah dan hangat dari waitress tersebut akan menambah value dari pelayanan restoran.

Namun, banyak dari karyawan yang sering melupakan pentingnya memberikan senyuman kepada konsumen. Dan hal yang harus diingat adalah kita tidak hanya menjual makanan, namun kita juga harus menjual service yang baik kepada para konsumen di restoran. Bagi foodpreneur semua wajib tau nih kenapa tersenyum itu memiliki value yang penting bagi bisnis kuliner

 1.  Membangun Energi Positif

Sebuah senyuman dapat membangun energi positif, kenapa? karena energI positif dari senyuman itu akan mengubah aura restoran. Saat waitress memberikan senyuman, hal itu akan membuat orang yang melihatnya merasa nyaman, tenang, dan bersahabat. Tidak hanya kepada para konsumen, senyum juga bisa memberikan energi positif kepada sesama karyawan. Karena dengan senyum juga dapat mengisi semangat supaya tetap produktif.


2. Memudahkan Kita dalam Menghadapi Pelanggan

Terkadang kita akan menemui konsumen yang tidak menyenangkan. Apalagi, jika konsumen itu sedang dalam mood yang buruk. Senyum merupakan cara yang efektif untuk menjernihkan keadaan yang ada. Karena ketika kita tidak terjebak dengan mood konsumen yang lagi buruk dan tetap tersenyum kepadanya, maka hal itu dapat menjernihkan keadaan yang ada dan bisa mengubah mood konsumen yang awalnya buruk menjadi lebih baik. Sehingga mereka akan merasakan kepuasan ketika memanfaatkan pelayanan dari restoran kita. Selain itu senyum akan membuat waitress menjadi lebih mudah bergaul dengan konsumen. Karena senyuman bisa menjadi awal dari keberhasilan bisnis Anda.


3. Menularkan Semangat Kepada Team

Tersenyum tidak hanya membawa hal baik bagi diri sendiri. Ternyata dengan tersenyum bisa membuat orang lain ikut bahagia. Coba saja jika Anda disenyumin orang lain, kemungkinan akan ikut tersenyum juga bukan? Jadi jangan segan untuk tersenyum, karena senyuman itu menularkan kebahagiaan bagi orang yang melihatnya. Tidak hanya itu, tersenyum juga bisa menularkan semangat kepada sesama team. Menurut psikolog Paula Niedenthal, kita cenderung memasang raut yang sama saat berkomunikasi dengan orang lain. Melalui ekspresi yang sama, kita akan bisa memberi penilaian lebih baik terhadap apa yang disampaikan seseorang. Reaksi yang muncul dari emosi itu memberi persepsi atau frekuensi yang sama, sehingga kita lebih memahami konteksnya. Jadi, alasan kita membalas senyuman orang lain adalah bahwa kita berusaha merasakan hal yang dirasakan orang lain. Dengan ekspresi sosial sederhana ini, manusia bisa menjalin komunikasi dan pengertian lebih mendalam dengan orang lain di sekitarnya.

So, mulai sekarang perbanyak senyum ya! Karena senyum itu merupakan ibadah dan bisa menimbulkan banyak hal positif.









\
Inspired by https://drive.google.com/file/d/1dCW2tLBpJFIOuXpLRgUD7jEGxhV90iNw/view


Selasa, 23 Oktober 2018

Cerita Tentang Service


Berbicara soal service atau pelayanan, setiap pelaku bisnis kuliner pasti berharap bisa memberikan service yang maksimal. Dengan tujuan supaya membuat customer merasa nyaman dan selalu diingat di benak mereka. Karena saat customer datang ke restoran Anda, mereka memiliki ekspektasi dilayani dengan ramah.
Sebagai pelaku bisnis, sudah seharusnya kita memberikan kepada pelayanan yang sigap jika melihat customer membutuhkan bantuan. Misalnya saja, ketika ada customer yang makan di resto Anda dan mereka bingung menentukan menu mana yang mau dipilih. Seorang pelayan seharusnya bisa memberikan alternatif menu lain atau bisa juga menjelaskan menu yang dimaksud. Bahkan pelayan juga bisa merekomendasikan menu favorit. Sebenarnya hampir sebagian keputusan pembeli dikarenakan rekomendasi dan ini bisa menjadi bagian dari strategi restoran.
Sederhananya, berikan senyum, layani dengan ramah dan antusias. Berikan pelayanan yang maksimal atau berikan juga previlage seperti diskon, email terbaru untuk customer yang sudah mengisi database atau Anda juga bisa membuat blog atau konten menarik di akun media sosial restoran Anda.
Karena jika kita tidak memberikan pelayanan yang baik, kita bisa kehilangan customer. Bayangkan jika ada customer yang mau membeli banyak makanan, tapi tiba-tiba memutuskan untuk cancel pesanan hanya karena pelayan kita tidak melayani dengan baik. Tentunya hal itu tidak hanya berpengaruh terhadap income tapi juga akan berpengaruh terhadap brand kita.
Ingat ya, service yang baik merupakan kunci sukses restoran Anda. Karena bagaimana pun juga customer adalah raja. Hal itulah mengapa pelayanan menjadi kunci utama suksesnya sebuah restoran. Jika masakan enak, tapi pelayanan, pemesanan, penyajian, hingga saat melakukan transaksi dirasa kurang, customer pun tidak akan kembali.

Inspired by Marketing Cappucino http://creasionbrand.blogspot.com/2010/07/cerita-tentang-service.html

Minggu, 14 Oktober 2018

Lebih Bagus Melebar Atau Mendalam?


Bagi Anda yang memiliki bisnis, perkembangan bisnis merupakan PR tersendiri bagi Anda. Jika memang visi awalnya membangun dan mengembangkan bisnis Anda, sebaiknya dalam jangka panjang atau jangka pendek, Anda harus memiliki perencanaan pengembangan yang riil dan mampu dicapai oleh perusahaan. Baik dari segi kapabilitas maupun tren eksternal yang mendukung.
Lalu, pengembangan seperti apa sih yang baik untuk diambil oleh para pemilik bisnis? Apakah pengembangan dari segi produk, jumlah SDM, kapabilitas produk, pasar atau pengembangan infrastruktur? Jika perusahaan Anda masih terbilang kecil, tentunya bukan masalah karena semua yang menjadi elemen pengembangan sederhana dan jumlahnya tidak banyak. Namun jika perusahaan Anda adalah sebuah manufaktur yang jumlah karyawannya hingga seribu orang, bagaimana? Yang manakah yang akan Anda fokuskan untuk sebuah pengembangan?
Apakah Anda pernah mendegar penguasaan bisnis dari hulu ke hilir? Nah, tren ini disebut sebagai tren pengembangan bisnis secara melebar. Tren pengembangan bisnis pada saat pasca revolusi industri ini mengarahkan para pemilik bisnis untuk menguasai sebanyak mungkin lini bisnis yang berhubungan. Pola pikir mereka saat itu, apabila mereka dapat menguasai bisnis tersebut secara menyeluruh, mereka akan mendapatkan lebih banyak profit karena tidak perlu melalui perantara lain. Bahkan hingga tahun 1990an tren bisnis melebar ini banyak diminati para konglomerat.
Namun perkembangan tren yang terjadi tidak seperti itu. Pengembangan bisnis sekarang lebih mengarah pada arah kedalam. Di mana para pebisnis cenderung memilih untuk fokus pada suatu atau beberapa bidang saja yang ditekuni dan dieksplorasi hingga mampu menciptakan berbagai inovasi tertentu. Hal ini memang tidak luput dari arahan yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia yang “memberi contoh” dan membuktikan melalui Research and Development mereka bahwa menjadi fokus bahkan lebih baik dibanding menguasai semuanya namun tidak ahli di bidangnya. 
Dalam hal ini juga dibuktikan bahwa untuk mendapatkan profit lebih tidak selalu dengan menguasai industri dari hulu hingga hilir, bahkan cost investasi dan waktu bisa jadi lebih besar dibandingkan menjadi fokus pada suatu bidang dan menggali potential profit di dalamnya.
Contohnya saja Coca Cola Company worldwide yang fokus dalam quality control dan pembangunan brandnya. Sedangkan sisanya mereka bekerja sama dengan pihak ke-3 dari material bahan baku hingga pembotolan. Hal ini tentu menjadi pilihan Coca Cola untuk memfokuskan dirinya bukan semata-mata tanpa pertimbangan. 
Dengan begitu, jika kita lebih fokus pada bidang yang dijalankan, tentu selain hasil yang lebih maksimal, resources yang dibutuhkan pun tidak sebanyak jika kita menguasai seluruh bidang. Namun bukan berarti Anda harus memilih pengembangan bisnis mendalam dibandingkan melebar. Sebaiknya Anda perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memilih mana yang harus ditetapkan. Anda dapat mempelajari cara perusahaan-perusahaan di dunia berbisnis, karena dengan begitu Anda tidak perlu repot-repot mengeluarkan beratus-ratus juta untuk research, karena mereka telah melakukannya untuk Anda.
Namun jangan lupakan faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi bisnis Anda, tentu sumber daya dan lingkungan bisnis yang mereka miliki berbeda dengan yang perusahaan Anda miliki. Dan tentu selain mempelajari tren business development berbagai perusahaan lain baik di satu industri maupun di industri yang berbeda, Anda bisa memulai langkah awal dengan membuat daftar keuntungan dan kerugian dari masing-masing opsi pengembangan. Tentu, cara-cara ini dapat lebih dipertanggung jawabkan dibandingkan hanya mengandalkan feeling Anda bukan? Jadi selamat mencoba ya!

Inspired by: Marketing Cappucino http://creasionbrand.blogspot.com/2010/06/bagusnya-melebar-atau-mendalam-yah.html

Jumat, 05 Oktober 2018

Anggaran Iklan, Lihat Pertimbangan


Ada salah satu department store ternama pernah melakukan banyak iklan di berbagai bentuk media massa hanya untuk memberitahukan bahwa department storenya sedang mengadakan diskon besar-besaran. Dan kita pasti tau bahwa iklan tersebut mengeluarkan biaya yang besar dan tidak mungkin perusahaan tersebut berani beriklan di berbagai media jika tidak ada manfaatnya dan tidak mungkin juga mereka hanya buang-buang uang saja. Walaupun mahal, tapi jika memberikan feedback yang bagus sudah pasti worthed sekali.
Dan yang harus diperhatikan disini selain medianya, yaitu kita juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal tertentu sebelum perusahaan memutuskan akan mengeluarkan anggaran besar untuk iklan. Menurut Kotler & Keller, ada lima hal khusus yang harus dipertimbangkan untuk membuat iklan yang besar. Simak di bawah ini ya

1.      Tahap dalam siklus hidup produk
Waktu kita kecil sering banget diajak main buat tahu dunia luar dan dikenalkan ke banyak komunitas oleh orangtua kita. Dan saat kita sudah besar, hal-hal seperti itu sudah jarang dilakukan bukan? Nah, itulah tahapan siklus hidup. Sama seperti brand, mereka juga punya siklus hidup dan tahapan-tahapannya. Begitupun dengan perlakuan perusahaan terhadap produk yang baru dikeluarkan tentu saja akan berbeda dengan brand yang sudah lama eksis di pasaran.
Sederhananya, brand yang belum dikenal pasar harus ada usaha keras untuk mengenalkannya pada publik. Dan butuh anggaran yang lebih juga. Salah satu hal yang paling mudah dilakukan adalah iklan, namun jika efek brand awarenessnya tinggi, mau mengeluarkan budget sebesar apapun rasanya sudah ‘terbayar’. Jadi untuk brand yang sudah eksis sejak dulu, jangan iri jika budget iklannya tidak sebesar ‘pendatang baru’.

2.      Pangsa pasar dan basis konsumen
Setiap brand pasti memiliki pangsa pasar tertentu atau dengan kategori yang sama. Hal ini berhubungan dengan seberapa besar anggaran iklan yang harus dikeluarkan. Jika brand perusahaan sudah sangat dikenal dan produknya dipakai banyak orang, semakin sedikit juga pengeluaran untuk iklan, kenapa? karena tidak perlu banyak-banyak melakukan usaha reminder melalui iklan. Beda cerita dengan brand yang punya pangsa pasar yang kecil, untuk memperbesarnya, harus memiliki iklan besar-besaran.


3.      Persaingan dan gangguan
Perusahaan pun harus siaga dengan pergerakan pesaingnya. Iklan pesaing subtitusi atau laten sekalipun bisa menjadi gangguan yang harus diantisipasi. Contohnya, ada salah satu jalan di Bandung yang dipenuhi dengan iklan provider telepon selular yang berbeda. Mulai dari Simpati, XL, AXIS, dll saling berjejeran dan berdekatan. Lepas dari daerah itu dengan Bandung Electronic Center, itulah yang memang harus dilakukan saat brand kamu memiliki jumlah pesaing yang sangat banyak. Dahulu, hanya ada iklan XL di tempat tersebut karena memang dekat dengan gedung XL Center.
Namun tiba-tiba ada billboard Telkomsel yang diikuti juga dengan AXIS. Mungkin kita akan berpikir kalau hal itu adalah gangguan bagi brand XL. Oleh karena itu XL pun membuat baliho besar di depan gedungnya. Nah, maka dari itu tidak peduli sehebat apapun kualitas dan fasilitas produk Anda kalau Anda tidak mampu menyaingi ‘sounding’ pesaing, hal itu akan percuma. Lain halnya jika persaingan dan gangguannya tidak sebesar itu, anggaran iklan pun tidak perlu besar-besaran.

4.      Frekuensi Iklan
Jika perusahaan membuat iklan yang bagus dengan anggaran yang tinggi namun Cuma ditayangkan sesekali saja di media, hal itu tentunya enggak worthed. Target market dijejali dengan banyak iklan dari berbagai macam produk yang satu kategori maupun beda kategori. Terlalu banyak rangsangan yang masuk membuat mereka sulit mengingat iklan suatu brand perusahaan. Kecuali jika iklan tersebut sangat mengena di hati dan sering ditayangkan.
Contohnya saja ada salah satu iklan yang memiliki alur cerita yang agak sulit dimengerti oleh publik. Hal itu akan membuat suatu brand sulit mengeri apa maskud iklan. Bagaimanapun juga pengulangan akan membuat ingatan kita makin ter-up grade. Jika mau brand Anda lebih diingat atau dikenal oleh publik, Anda harus memperbesar frekuensi iklannya.


5.      Daya subtitusi produk
Jika brand perusahaan ingin membangun citra tertentu di target marketnya, maka perusahaan jelas memerlukan iklan secara besar-besaran. Apalagi jika brand yang perusahaan miliki mempunyai fasilitas baru yang berbeda dari yang sebelumnya dan ingin menginformasikannya kepada target market, jelas dibutuhan iklan yang lebih banyak. Contohnya adalah produk handphone lebih banyak melakukan ini karena inovasi mereka juga cukup tinggi frekuensinya. Seperti Sampoerna Hijau yang ingin membangun citra rokok yang mengedepankan persahabatan, dan mereka memasang iklan yang cukup agresif dengan menampilkan iklan seri genk ijo. Nah, sekarang siapa sih yang enggak tau genk ijo dan Sampoerna Hijaunya? Jadi semakin banyak yang ingin disampaikan pada target market, semakin besar juga anggaran yang harus disisihkan untuk iklan.
           
Jadi intinya adalah perusahaan bukan mempermasalahkan besar kecilnya anggaran iklan yang harus dikeluarkan, tapi lebih kepada alasan mengapa iklan itu harus dibuat besar atau kecil. Jadi sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu, dan nantinya akan keluar anggaran iklan yang harus dikeluarkan. nah, semoga perusahaan Anda tidak sia-sia dalam menganggarkan budget untuk iklan brand.

Inspired by Marketing Cappucino: http://creasionbrand.blogspot.com/2008/12/anggaran-iklan-coba-lihat.html

Rabu, 26 September 2018

Gimana Kalau Pesaingnya Banyak?

Apakah kamu sedang menjalankan bisnis retail?

Jika iya, mungkin salah satu hal yang menyenangkan ketika menjalani bisnis retail adalah keuntungannya yang bisa mengalir terus, dan lebih fokus pada rencana jangka pendek. Namun, bagaimana jika sedang sepi orderan?



Nah, disitulah tantangan yang harus dihadapi oleh pebisnis retail. Karena bisnis retail merupakan salah satu kategori bisnis yang memiliki banyak persaingan dna tidak bisa kita hindari. Namun bagaimana cara mengatasi persaingan ketat di dunia bisnis retail?

Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Test Produk ke Market

Hal pertama yang harus kita pahami adalah konsep segmentasi marketnya. Kita harus pahami dulu karakteristik dari target market yang sedang kita garap. Karena tidak semua konsumen menyukai harga yang murah. Kita bisa melakukan observasi atau melakukan pengujian produk ke pasar untuk menentukan produk mana yang diterima oleh pasar. Pada satu segmen tertentu, konsumen sudah memiliki ekspektasi terkait produk juga dengan kisaran harga yang layak untuk mendapatkan kualitas yang sesuai. Sehingga, jika menawarkan produk yang murah dengan kualitas yang tidak sesuai ekspektasi, hal itu berpeluang terjadinya penjualan yang relative kecil.

Cari Supplier “Sampai ke Negeri Cina”

Maksud dari poin kedua ini adalah dalam persaingan yang homogen, harga memiliki peranan yang sangat penting. Misalnya jika kita beda Rp 500 saja dari kompetitor, maka konsumen bisa berpindah ke toko sebelah. Oleh karena itu kita harus mencari supplier termurah, kalau perlu jika kejarlah sampai ke negeri Cina. Nah, supaya harga kita bersaing kita bisa pilih 2 pendekatan. Pertama ambil margin yang tipis, atau cari supplier yang termurah. Jadi prinsipnya selama ada yang lebih murah tandanya masih ada sumber yang belum kita tau.

Cari Konsumen “Sampai Kolong Jembatan”

Kita harus cerdas dalam membaca kebutuhan informasi dari calon konsumen, keberadaan mereka dan kebiasaan mereka. Sehingga memudahkan kita menyalurkan informasi secara efektif. Jika mau berpromosi jangan ragu dan jangan pelit-pelit. Namun, bukan berarti menyarankan untuk menghamburkan uang. Jika kita sudah yakin pada suatu media maka berpromosilah secara konsisten.

Ajak Ngobrol Konsumenmu

Dalam berbisnis retail, kita tidak bisa hanya mengandalkan pembeli baru. Untuk membuat konsumen kita mau membeli kembali, interaksi dengan konsumen adalah hal yang wajib untuk menciptakan keterikatan emosional. Karena biasanya konsumen lebih senang membeli barang yang penjualnya mengajak ngobrol atau minimal tersenyum dan sedikit menyapa. Sehingga konsumen merasa nyaman dan jika ingin beli barang yang sama mereka akan datang lagi.

Itulah tips cara menghadapi persaingan bisnis retail dari Foodizz kali ini, semoga bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi buat keperluan bisnis kamu.

Rabu, 12 September 2018

Strategi untuk Memilih Lokasi Bisnis Restoran

Saat Anda mau membangun suatu bisnis, lokasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan Anda. Tapi ada beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan sebelum memilih lokasi bisnis restoran. Apa saja ya yang harus diperhatikan sebelum memilih lokasi bisnis restoran? Simak yuk tips memilih lokasi restoran terbaik yang dilansir dari nadipos.com berikut ini.
1.     Populasi Penduduk Sekitar
Sebelum Anda memutuskan untuk menyewa atau membeli suatu lokasi, hal pertama yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri adalah: Apakah di daerah tersebut memiliki populasi penduduk yang banyak untuk mendukung bisnis Anda? Pastikan dulu lokasi yang dipilih cukup strategis yang biasa dilewati oleh banyak orang dan merupakan zona komersial. Hal ini berguna untuk menjaga restoran Anda tetap sibuk beroperasi.
2.     Pastikan Ada Lahan Parkir 
Lokasi bisnis restoran yang ideal adalah memiliki lahan parkir yang cukup luas. Usahakan buat konsumen nyaman untuk memarkirkan kendaraan di restoran Anda tanpa khawatir berbenturan dengan kendaraan lain. Jika lokasi bisnis Anda dekat dengan akses jalan kaki atau transportasi umum. tidak akan menjadi masalah besar jika tidak ada lahan parkir. Jika lokasi bisnis Anda tidak difasilitasi lahan parkir yang luas, pastikan dulu, apakah ada tempat parkir umum disekitar restoran Anda?
3.     Akses yang Mudah
Salah satu alasan utama memilih lokasi bisnis yang strategis adalah akses yang mudah. Maka tidak heran, jika restoran yang berlokasi di pinggir jalan atau rest area jalan tol selalu ramai pengunjung. Dengan akses jalan yang mudah, konsumen tidak perlu repot melintasi jalan yang membingungkan.
4.     Mudah dilihat
Lokasi yang strategis menawarkan visibilitas yang tinggi. Inilah sebabnya mengapa harga properti di kota besar itu mahal. Apalagi jika lokasi yang dibangun sangat menarik perhatian. Sehingga orang yang lewat pun akan mudah melihat lokasi restoran Anda dan orang-orang pun tahu / sadar kalua ada restoran di tempat tersebut.
5.     Jangan Buru-Buru Terlena dengan Satu Lokasi yang Bagus
Jika Anda sudah menemukan satu lokasi yang bagus, jangan sampai langsung terlena dengan lokasi tersebut. Sebaiknya pertimbangkan dulu apakah tempat tersebut memiliki persyaratan yang tepat untuk restoran yang sukses. Usahakan untuk mengunjungi beberapa lokasi restoran dalam waktu yang berbeda. Luangkan waktu untuk mencari lokasi bisnis yang tepat. Karena hal ini merupakan hal yang sangat krusial bagi masa depan bisnis Anda.
Poin-poin di atas hanyalah sedikit strategi dalam kesuksesan bisnis. Masih banyak strategi-strategi bisnis lainnya yang akan kami bagikan setiap hari. Salam sukses dan jangan lupa untuk selalu bersemangat!



Inspired by: https://www.nadipos.com/blog/memilih-lokasi-restoran/