Rabu, 30 Mei 2018

5 Tips Promo “Gratis” Melalui Media




Untuk mempromosikan brand yang kita miliki biasanya kita akan menggunakan media iklan. Penggunaan media sebagai sarana promosi dikarenakan memiliki dua kekuatan, dua kekuatan tersebut adalah audience dan area coverage. Media juga memiliki target promosi sendiri yang bisa dipilih sesuai dengan target market kita.

Media iklan bisa dalam bentuk billboard, pamflet, brosur, spanduk, dan media sosial.  Diantara jenis-jenis iklan tersebut, media iklan yang paling populer adalah menggunakan media sosial.
Selain itu media juga memiliki kekurangan yang terletak pada budget yang cukup tinggi. Tapi jangan khawatir, karena kita bisa menggunakan media yang sifatnya gratis sehingga bisa melakukan aktifitas promosi branding melalui media tersebut.

Lalu apa saja media gratis yang bisa digunakan? Simak 5 tips dibawah ini.

1. Barter Promo
Saat ini media sosial merupakan salah satu media iklan populer yang paling banyak digunakan. Media sosial yang biasanya menyediakan barter promo adalah Instagram dan Line. Misalnya sebuah account brand saling mention atau merekomendasikan account media partner yang diajak kerjasama. Keuntungan yang kita dapatkan adalah event kita dipromosikan dan dibaca oleh followers media partner tersebut serta dapat menambah jumlah followers account kita.

2. Media Partner
Penggunaan media partner sebagai media iklan juga bisa disebut sebagai barter promo. Biasanya ketika kita menggunakan media partner untuk mempromosikan event, mereka akan meminta feedback dengan cara mencantumkan logo mereka dalam acara yang diselenggarakan. Logo tersebut bisa dicantumkan di spanduk, billboard, roll banner, dll. Diluar itu biasanya terdapat kesepakatan open table atau addlips. Sehingga kerjasama ini akan menguntungkan kedua belah pihak atau terjadinya “simbiosis mutualisme”.

3. Press Release
Press release ini biasanya mengenai program brand activation yang akan kita selenggarakan atau yang sudah diselenggarakan. Press release ini ditujukan untuk media cetak maupun media elektronik. Nah, supaya media tersebut mau meliput atau mempublish acara kita, buatlah secara menarik atau memiliki nilai berita, karena hal ini berhubungan dengan konsep brand activation yang akan diselenggarakan.

4. Press Conference
Bedanya dengan press release, hal dilakukan dengan cara mengundang awak media untuk menghadiri press conference yang diselenggarakan dengan konsep gathering. Bisa dilakukan pra atau pasca event. Dalam hal ini biasanya akan ada perwakilan dari brand penyelenggara yang akan memberikan informasi mengenai brand activation tersebut dan media yang diundang juga bisa mengajukan pertanyaan secara langsung. Kuncinya kita harus menyelenggarakan brand activation yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual berita.

5. Gathering
Gathering ini ditujukan untuk meningkatkan kualifikasi dari para wartawan. Misalnya banyak brand nasional yang menyelenggarakan pelatihan jurnalistik yang melibatkan para wartawan dari beberapa media nasional. Keuntungan yang didapat adalah dapat menjalin hubungan baik dengan media dan wartawan, selain itu nilai jual berita dapat mengangkat brand kita sehingga diketahui oleh banyak orang.

Inspired by Marketing Cappucino
http://creasionbrand.blogspot.com/2012/12/5-strategi-promo-gratis-melalui-media.html

10 Golden Rule Memulai Bisnis Kuliner


10 Golden Rule Memulai Bisnis Kuliner

Bisnis Kuliner merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Alasannya sederhana, selama manusia masih hidup pasti membutuhkan makanan sebagai kebutuhan primer. Mengingat juga dengan kebiasaan orang Indonesia yang senang “jajan”. Hal ini terbukti dengan banyaknya pebisnis kuliner yang berlomba-lomba membuat menu-menu yang unik dan menarik.

Tapi tidak sedikit juga yang gagal atau berhenti di tengah jalan, salah satunya karena belum memiliki cukup ilmu tentang bisnis kuliner. Nah buat kamu yang tertarik untuk memulai bisnis kuliner dari nol, yuk simak penjelasan 10 golden rule memulai bisnis kuliner dibawah ini.

1.     Jual sesuatu yang sudah laku
Mulai dengan menjual produk yang sudah familiar di telinga orang-orang. Dengan menjual produk yang sudah ada, berarti kita sudah membuat 25% dari pekerjaan itu beres. Karena sudah jelas jika bisnis yang dijalankan itu ada “marketnya” sehingga bisa fokus dengan hal-hal penting lainnya.

Kalau menjual sesuatu yang sudah ada, berarti akan ada banyak saingan dong?

Memang betul, maka dari itu buat sesuatu yang sudah biasa tersebut menjadi berbeda daripada yang lainnya. Sehingga membuat produk kita memiliki ciri khas yang akan menarik perhatian konsumen.

2.     Nilai tambah yang punya nilai “jual”
Berhubungan dengan poin yang pertama, produk yang kita buat harus memiliki keunikan supaya memiliki nilai tambah pada bisnis itu sendiri. Contohnya ketika kamu mau berjualan kue, tanyakan dulu kepada diri sendiri, apa yang membuat kue kamu berbeda dengan kue buatan lainnya?

Contoh lainnya seperti Warunk Upnormal yang menjadikan warkop seperti café, Waroeng Steak and Shake yang menyajikan daging steak halal dengan harga terjangkau, Maicih keripik yang memiliki tingkat kepedesan, dll.

3.     Bermimpi besar
Jangan takut buat bermimpi besar walaupun bisnis yang dimulai masih terbilang kecil. Pikirkan kedepannya bagaimana bisnis kamu akan berkembang atau buat planning untuk 3 sampai 5 tahun kedepan. Dengan membuat target, maka bisnis yang dijalankan akan jelas, alias tidak setengah-setengah. Karena jika kita tidak menjalankan sesuatu ala kadarnya, maka hasil yang di dapat pun tidak akan maksimal.

4.     Pelajari dan perdalam ilmu bisnis
Menjadi seorang pebisnis tidak boleh asal jalan saja lho, melainkan harus memiliki ilmu mengenai bisnis yang sedang dijalani. Karena percuma saja jika misalnya kamu memiliki modal banyak tapi tidak memiliki ilmu bisnis, bisa dipastikan bisnis tersebut akan sulit berjalan. Di zaman yang sudah modern ini, ilmu bisa dengan mudah kita dapatkan melalui  Youtube, e-book, banyak diskusi, ikut seminar atau workshop dll.  Karena pada dasarnya ilmu yang membuat kita survive dalam hal apapun.

5.     Benchmark
Apa itu benchmarketing? Benchmarketing adalah proses mengamati dan membandingkan produk, proses, dan praktiknya terhadap standar ketat yang ditetapkan oleh para pesaing atau yang dianggap unggul dalam bidang tersebut. Dari situ kita bisa mempelajari kekurangan dan kelebihan, potensi peluang dan masalah serta membuat sumber daya yang dikeluarkan akan lebih efisien dibandingkan ketika memulai bisnis tanpa memiliki benchmark sama sekali.
Contohnya kalau ingin bisnis kedai kopi, kita bisa lihat Starbucks.
Jadi, tentukan benchmark yang tepat ya.

6.     Berkolaborasi
Kolaborasi adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja, dengan adanya kolaborasi akan membuat bisnis kita mencapai efisien dan efektif. Selain itu dapat meringankan tugas yang berat menjadi lebih ringan dengan cara membagi tanggung jawab kepada masing-masing anggota. Adanya kolaborasi juga akan menghasilkan energi positif ketika memulai bisnis. Namun dibalik itu semua tentu ada kekurangannya, seperti kurang harmonis, bahkan sampai terjadinya perpecahan. Namun jangan khawatir kita bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasinya.
a.     Tulis semua hitam diatas putih walaupun itu saudara atau teman sendiri.
b.     Buat peraturan tertulis, tatacara, kesepakatan, ketidaksepakatan dll di atas legal paper notaris.
c.     Bentuk struktur organisasi yang resmi, jadi jelas hak dan tanggung jawab.
d.     Buat CV atau PT dari awal karena semua aturan di dalamnya akan mengikat.
e.     Jika  ada yang tidak cocok, bahas semua dari awal.

7.     Memberanikan diri
Memberanikan diri yang dimaksud adalah “nekat”. Nekat yang seperti apasih? Contohnya adalah ketika kita sudah memutuskan untuk menjalani suatu bisnis, maka jalani bisnis tersebut dengan serius. Seperti menyewa ruko, walaupun harganya mahal tapi dengan adanya ruko, kita memiliki toko fisik yang artinya ketika sudah menyewa ruko, tidak ada pilihan mundur ataupun berhenti di tengah jalan. Karena jika kita mundur, maka modal besar yang sudah dikeluarkan tersebut akan menjadi sia-sia.

8.     Siapkan mental
Ketika menjalani suatu bisnis, kita tidak bisa menghindari yang namanya masalah. Seperti uang yang hilang, hutang yang membengkak, partner yang  tiba-tiba ninggalin kita ketika sedang susah, dan masih banyak lagi. Solusinya adalah kita bisa meminta petunjuk kepada Tuhan dan jangan putus dalam berdoa.

Selain mental ketika lagi susah, ada juga mental ketika lagi sukses. Seperti menjadi boros, sombong, mencari pasangan baru dan lainnya yang membuat diri kita menjadi lebih buruk.

Jadi pentingnya memiliki mental bisnis yang baik supaya membentuk pribadi yang positif, sehingga ketika dalam kondisi apapun kita bisa tetap berperilaku dengan baik.

9.     Niat ibadah
Memiliki bisnis jangan cuma niatnya menjadi kaya saja, tapi niatkan juga untuk beribadah. Karena sebanyak apapun harta yang kita miliki, sekian persennya merupakan hak orang lain. Selain itu, dengan sering bersedekah atau menggunakan uang yang kita miliki untuk sesuatu yang bermanfaat, maka bisnis kita akan menjadi berkah. Dan hal ini merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam berbisnis.


10.  Have fun dan enjoy
Terkadang, ketika ada masalah atau tugas dari perusahaan yang menumpuk membuat stress dan pusing. Hal itulah yang bisa menyebabkan energi negatif kita keluar. Lalu bagaimana cara keluar dari rasa stress tersebut? Caranya sederhana, dengan memandang sesuatu dari sisi positif, semakin banyak hal positif terlihat, maka semakin besar peluang kita untuk mencintai tempat kerja kita. Atau bisa juga berinteraksi dengan rekan kerja, seperti menciptakan humor yang bisa menghangatkan suasana. Jika kita senang dengan pekerjaan tersebut, maka akan meningkatkan produktfitas dan kreativitas, selain itu memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih baik.


Inspired by Marketing Cappucino